A.
Pengetahuan Tentang Gigi
Gigi merupakan bagian tubuh yang berfungsi untuk mengunyah,
berbicara, mempertahankan bentuk muka, dan estetika. Gigi sehat adalah
keadaan gigi yang bersih tanpa adanya plak, karies, nyeri, dan penyakit
lainya. Gigi dapat berfungsi dengan baik apabila gigi tersebut dalam
keadaan sehat, sebaliknya gigi yang tidak sehat akan menimbulkan masalah
(Hamada, 2008).
Gigi berfungsi untuk :
Mengunyah Makanan.
Makanan sebelum ditelan harus dikunyah dahulu hal ini berguna untuk
:
- Menghancurkan
hingga lembut sehingga mudah ditelan.
- Membantu
proses pencernaan dilambung dan usus, sehingga beban lambung dan usus
dalam mencerna makanan menjadi ringan.
- Mencegah
timbulnya makanan yang tersedak.
- Mengucapkan
kata-kata dengan jelas.
- Membentuk
wajah menjadi harmonis.
- Untuk
kecantikan dan penampilan yang lebih baik.
Macam-macam bentuk dan fungsi gigi
Gigi terdiri dari macam-macam bentuk :
- Gigi Seri
(Incisivus)
Makanan yang besar tidak langsung
dikunyah tetapi dipotong dulu hingga dapat masuk ke rongga mulut. Makanan ini
dipotong oleh gigi seri. Gigi seri bentuknya seperti pahat.
- Gigi
Taring (Caninus)
Beberapa makanan harus dicabik-cabik
dulu sesudah dipotong, baru setelah itu dikunyah. Fungsi dari gigi taring untuk
mencabik/merobek makanan. Gigi Taring bentuknya lancip seperti paku.
- Gigi
geraham depan (premolar)
Gigi yang terdiri dari dua akar yang
berfungsi untuk menggilas dan mengunyah makanan atau benda lainnya. Bentuk gigi
gerahan depan adalah lebih rendah dan lebih rata dengan benjolan-benjolan
kecil.
- Gigi
gerahan belakang (molar)
Gigi yang terdiri dari tiga akar
yang berfungsi untuk melumat, menghancurkan, menghaluskan dan mengunyah makanan
atau benda-benda lainnya.
Anatomi Gigi
Secara
struktural, Anatomi gigi tersusun dari atas bagian-bagian antara lain sebagai
berikut:
- Mahkota
Gigi (Korona) : Makhkota
gigi (korona atau biasa disebut puncak gigi yaitu bagian yang tampak dari
luar. Setiap jenis memiliki bentuk mahkota gigi yang berbeda-beda.
- Leher
gigi (Kolum) : Leher gigi
(kolum) adalah bagian gigi yang berada di dalam gusi yang terlindung dan
merupakan batas antara mahkota dan akar gigi.
- Akar
gigi (Radiks) : Akar gigi
adalah bagain gigi yang ada didalam rahang dan tertanam. Akar gigi
menancap di tulang rahang dengan jumlah satu atau dua
Lapisan – Lapisan Gigi
Pada bagian gigi manusia yang terstruktur/tersusun atas 4 (empat)
lapisan/ jaringan antara lain sebagai berikut :
- Email
: Email
adalah lapisan / jaringan keras yang melapisi bagian mahkota gigi yang
mengandung kalsium. Fungsi Email gigi adalah untuk melindungi tulang gigi
di bagian luar gigi manusia.
- Tulang
Dentin : Tulang
dentin adalah lapisan / jaringan yang dibentuk oleh zat kapur berwarna
kekuningan yang terdapat setelah lapisan Email.
- Pulpa
(Rongga gigi) : Pulpa
adalah lapisan yang terdapat pembuluh darah untuk memelihara seluruh gigi,
dan serabut-serabut saraf yang mendeteksi, tekanan, panas, dingin, dan
sakit. Pembuluh darah dan saraf menjulur ke akar gigi.
- Semen
: Semen
adalah lapisan keras yang memiliki konstruksi yang kuat melapisi akar
gigi. Semen / sementrum merupakan lapisan pada akar gigi yang berdamping /
bertasan langsung denan tulang rahang dimana daerah tersebut tempat
tumbuhnya gigi manusia.
Susunan dan Jumlah Gigi
Berdasarkan dari tahapan perkembangannya, gigi manusia terdiri dari
dua kelompok yaitu gigi susu dan gigi dewasa. Gigi susu (dentis desidue) adalah
gigi yang mulai tumbuh saatberusia 6 bulan – 8 bulan. Makin bertambah umur,
makin banyak gigi dan akan lengkap pada anak usia 29 bulan (2 thn).
Sejak usia 6-14 tahun, gigi susu akan tanggal satu persatu dengan
digantikan oleh gigi dewasa.
Jumlah Gigi Susu anak adalah 20 buah :
|
Jumlah Gigi Dewasa atau gigi tetap (identis permanen) adalah 32
buah :
|
Gigi seri : 8 buah
|
Gigi seri : 8 buah
|
Gigi taring : 4 buah
|
Gigi taring : 4 buah
|
Gigi geraham : 8 buah
|
Gigi geraham depan : 8 buah
|
|
Gigi geraham belakang : 12 buah
|
Pertumbuhan Gigi Permanen pada Anak
Gigi susu anak mulai
tanggal untuk pertama kali biasanya pada umur 6 atau 7 tahun. Setelah itu, gigi
susu yang tanggal akan diganti dengan gigi permanen atau gigi tetap.
Waktu tumbuhnya gigi tetap yang pertama bisa berbeda-beda pada tiap
anak. Umumnya, gigi permanen pertama anak muncul di usia 6-7 tahun.
Berikut adalah urutan pertumbuhan gigi permanen pada anak:
- Gigi
molar atau gigi geraham rahang bawah (usia 6-7 tahun)
- Gigi
geraham rahang atas (usia 6-7 tahun)
- Gigi
seri depan rahang bawah (usia 6-7 tahun)
- Gigi
seri rahang atas (usia 7-8 tahun)
- Gigi
taring rahang bawah (usia 9-10 tahun)
- Gigi
geraham kecil ke-1 atau premolar 1 (usia 10-11 tahun)
- Gigi
geraham kecil ke-3 atau premolar 2 rahang atas dan rahang bawah (usia
10-12 tahun)
- Gigi taring (usia
11-12 tahun)
- Gigi
geraham ke-2 (usia 12-13 tahun)
Kesehatan Gigi dan Mulut
Menurut
WHO kesehatan mulut dan gigu saling berhubungan dengan kesehatan
umum dan kesadaran untuk menjaga kesehatan rongga mulut berperan penting dalam
menentukan kesehatan rongga mulut seorang individu. Penuaan pada manusia
mempengaruhi perubahan fungsional, psikologis dan sosial dalam berbagai proses
multidimensi. Kehilangan seluruh gigi atau edentulus pada lansia sering
mengurangi kualitas hidup secara substantial. Kehilangan seluruh gigi juga
berdampak pada penurunan fungsional, psikologis dan sosial. Kondisi kehilangan
seluruh gigi mempunyai dampak negatif terhadap kualitas hidup mencakup fungsi
pengunyahan, penampilan, kemampuan berbicara dan percaya diri.
Jadi
dapat disimpulkan bahwa Kesehatan mulut dan gigi adalah upaya
kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut seluruh masyarakat.
Kondisi dan Kelainan Gigi dan Mulut yang Sering Terjadi pada Anak
Kelainan
yang terjadi pada gigi dan mulut pada anak meliputi kelainan yang terjadi pada
jaringan kerasdan jaringan lunak.
1.
Warna
Lidah Putih
Warna
putih pada lidah sering kita dapatkan pada bayi yang minum ASI maupun susu
formula. Sisa-sisa air susu yang menempel pada lidah akan mengalami fermentasi
sehingga merangsang untuk timmbulnya jamur. Pemberian susu formula yang telah
melewat 3 jam dari waktu pembuatan juga merupakan faktor pencetus terjadinya
proses fermentasi. Apabila warna putih terlihat sangat tebal dan menimbulkan
bau yang kurang sedap, maka hendaknya diberikanm obat-obat jamur, namun bila
belum terlalu parah dapat dilakukan penyikatan lidah dengan menggunakan sikat
gigi dengan bulu yang lunak. Lidah bayi yang putih karena susu
2.
Gigi
berlubang
Faktor
yang menyebabkan gigi berlubang yaitu kualitas gigi, makanan, mikroorganisme
dan waktu. Mekanisme terjadinya gigi berlubang gigi berlubang dapat terjadi
pada gigi anterior maupun pada gigi posterior. Lubang pada gigi anterior anak
dapat disebabkan oleh pemberian susu menggunakan botol pada waktu tidur
malam,karena pada saat tidur posisi kepala lebih rendah dari pada botol
sehingga air susu menggenangi gigi anterior atas. Bila hal tersebut berlangsung
lama, gigi posterior akan berlubang juga. Selain itu gigi berlubang pada anak
umumnya disebabkan oleh pembersihan gigi yang kurang baik. Lubang pada gigi
anterior rahang atas akibat susu botol dan Lubang pada gigi posterior rahang
bawah akibat minum susu botol terlalu lama
3.
Pembengkakan
Pembengkakan
dapat disebabkan adanya radang pada gigi maupun pada gusi.Radang yang terjadi
pada gigi dapat menjalar menjadi pembengkakan pada gusi. Pembengkakan yang
meluas tidak hanya terlihat di dalam mulut namun dapat pula terlihat sampai
dipipi. Wajah akan terlihat sembab, disertai rasa sakit yang hebat dan demam,
pada keadaan lanjut dapat menyebabkan kesulitan saat menelan. Apabila
pembengkakan tidak diobati maka radang dapat menjadi kronis dan
menimbulkan fi stulapada gusi di sekitar gigi tersebut. Fistula juga dapat
terjadi pada gigi gangren yang tidak dirawat. Jika gigi gangren tidak dirawat
kerusakan akan semakin parah dan gigi harus dicabut. Bila gigi penggantiannya
masih lama waktu erupsinya maka akan terjadi pergeseran gigi sebelahnya dan
dapat menyebabkan kehilangan ruang untuk pertumbuhan gigi permanen, sehingga
mengakibatkan gigi berjejal. Gigi gangren yang tidak dirawat akan menimbulkan
keradangan yang mempengaruhi pertumbuhan benih gigi permanen penggantian.
Selain itu gigi gangren yang tidak dirawat dapat menjadi fokal (sumber) infeksi
yang dapat menimbulkan penyakit umum sepertikelainan jantung, rematik, ataupun
alergi. Pembengkakan pipi akibat gigi berlubang
4.
Stomatitis
apthosa (sariawan)
Sariawan
yang sering terjadi pada rongga mulut dapat disebabkan oleh adanya trauma
(misalnya adanya gigi yang tajam, makanan yang mengiritasi mukosa mulut) maupun
karena kurangnya konsumsi vitaminantara lain vitamin C. Lesi tersebut akan
terasa pedih apabila tersentuh oleh lidah ataupun makanan. Faktor pencetus
utama terjadinya sariawan adalah stres yang timbul tanpa disadari. Perawatan
yang dapat dilakukan adalah pemberian salep atau gel khusus untuk mulut yang
dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru agar luka segera
menutup, konsumsi vitamin C yang cukup, dan kurangi makanan yang
mengiritasi mukosa mulut.
Proses Pertumbuhan Gigi dan tanda-tanda pertumbuhan gigi pada
balita
Pertumbuhan
gigi anak periode pertumbuhan gigi anak dimulai sejak dalam kandungan pada
usia kehamilan kira-kira 5-6 minggu. Gigi sulung mulai erupsi pada usia 5
– 6 bulan dan lengkap kira-kira usia 2,5 - 3 tahun.
Tanda-tanda
pertumbuhan gigi balita, antara lain:
·
Suhu
anak meningkat, pipi terasa panas dan memerah.
·
Adanya
rasa sakit dan tidak nyaman pada mulut.
·
Keluar
air liur berlebih.
·
Secara
klinis terlihat gusi menjadi merah, gatal, bengkak atau terasa panas.
·
Tampak
bercak putih atau bahkan seperti tulang putih (yang sebenarnya adalah benih
gigi) muncul pada gusinya.
·
Anak
sering resah dan rewel.
Cara Merawat Kesehatan Mulut Dan Gigi
Banyak
orang tua yang beranggapan bahwa gigi susu hanya sementara dan akan diganti
oleh gigi tetap sehingga mereka tidak memperhatikan kebersihan gigi anak
tersebut.
Beberapa cara merawat kesehatn gigi dan mulut:
·
Mengosok
gigi dengan benar
·
Membatasi konsumsi
makanan yang manis.
·
Pemilihan
sikat gigi yang baik dan pasta gigi yang cocok
·
Periksa
kesehatan mulut dan gigi ke dokter
Pada
masa gigi susu,sedang terjadi pembentukan gigi tetap didalam tulang. Sehingga
jika ada kerusakan gigi susu yang parah dapat mengganggu proses pembentukan
gigi tetapnya. Hal ini dapat mengakibatkan gigi tetap tumbuh dengan tidak
normal. Mulut adalah pintu utama masuknya makanan kedalam perut. Mulut adalah
lokasi pertama yang dilalui makanan dalam proses pencernaan. Jika terjadi
gangguan pada mulut maka akan mengganggu kelancaran proses pencernaan.
Infeksi
yang terjadi pada gigi dan mulut dapat mempengaruhi kesehatan organ didalam
tubuh seperti jantung, paru-paru, ginjal,dll. Karena infeksi dalam mulut dapat
menyebar kedalam organ-organ tersebut yang disebut dengan fokal infeksi.
Infeksi gigi dan mulut yang diderita anak akan membuat anak menjadi malas
beraktivitas dan akan mengganggu proses belajar mereka.
Manfaat sikat gigi
Gigi
memiliki peran penting, selain berfungsi mempermudah penguyahan makanan, gigi
juga berpengaruh terhadap keindahan seseorang. Gigi yang tidak
terawat membuat gigi kotor dan dapat mengurangu keindhan penampilan
seseorang. Sebagian besar masyarakat khususnya balita malas atau belum terbiasa
dengan rutinitas menyikat gigi setelah makan atau sebelum tidur malam. Padahal
banyak manfaat yag diperoleh dengan menyikat gigi setelah makan dan sebelum
tidur:
a.
Mencegah
gigi berlubang
Jika malam hari sudah menyikat gigi
dan setelah makan menyikat gigi, maka resiko yang akan terjadi akibat
penumpukan plak dalam rongga mulut secara otomatis akan berkurang sehingga akan
mencegah resiko terjadinya gigi berlubang.
b.
Menyegarkan
Nafas
Nafas yang tidak sedp biasanya
terjadi karena adanya kotoran di dalam rongga mulut, walau ada faktor lain penyebab
bau mulut. Tetapi dengan menyikat gigi setelah makan dan malam hari sebelum
tidur, nafas akan terasa lebih segar saat beraktifitas.
c.
Membantu
pertumbuhan gigi
Gigi balita belum sekuat gigi orang
dewasa, masih terlalu rentan dan rapuh. Untuk itu perlunya membiasakan balita
menyikat gigi, agar pertumbuhan gigi balita normal tanpa gangguan virus dan
bacteri.
Menyikat gigi dengan benar
Menggunakan
teknik yang benar ketika menyikat gigi balita dapat memberikan perbedaan besar
pada efektif atau tidakya kegiatan itu. Tujuannya adalah
menghilangkan plak sebanyak mungkin, tanpa memahayakan gigi atau gusi. Perlu
memberikan tekanan lembut dan merata ketika membersihkan. Menyikat terlalu
keras lama-lama bisa menikis email, jadi doronglah tetapi tidak terlalu keras.
Membersihkan semua permukaan ada tiga permukaan untuk diperhatikan,
permukaandalam, permukaan luar, dan permukaan pengunyah yang dapat. Berilah
perhatian khususpada geraham belakang dan geraham bagian atas, karena anak
sering melewati bagian bagian tersebut ketika menyikat gigi.